Jumat, 30 Desember 2011

Profil

Saya adalah seorang PECUNDANG

Rabu, 28 Desember 2011

Catatan Sang PecuNdanG

CATATAN SANG PECUNDANG
Ini hari aku merasakan lebih baik kepalaku mengelinding di lantai, keadaan ini lebih buruk daripada merasakan hukuman pancung sekalipun. Saat ketika aku mendapati engkau menangis dan jemariku tak kuasa untuk menghapus air mata di pipimu. Aku adalah seorang pecundang yang tangannya tak mampu membelai rambutmu disaat engkau terisak.
Aku lebih mencintaimu lebih dari diriku, aku lebih merindukanmu dibanding apapun. Maafkan aku harus meninggalkanmu, maafkan bila hatimu terluka. Ku akan selalu mencintaimu sampai aku meninggalkan dunia ini, Ketulusanku tak akan berubah walaupun kita tak mungkin bersatu. Engkaulah yang terbaik bagiku.
Dan ketika seluruh dunia memusuhiku, dunia yang engkau tiada terlibat didalamnya. Engkau selalu menjadi pembelaku yang setia. Aku memilih mengkhianatimu. Aku yang memilih meninggalkanmu, menafikan segala janjiku. Maka jangankan dirimu, bahkan diriku kini sangat membenci diriku sendiri.
Seringkali ku bertanya adilkan hidup ini, sungguh tak mudah untuk mengucapkan selamat tinggal. Segala tentang sesal, membawa luka dijiwa. Kadang ingin aku jauh berlari berdua denganmu meninggalkan segala realita. Dan ternyata aku tak mampu.
Dan aku mengakui dirimu lebih tangguh dibandingkan diriku dalam menghadapi kehidupan, kepasrahanmu sungguh mengharukanku. Entah bagaimana aku mengarungi hidup tanpamu, Didalam setiap doaku namamu kusebut, semoga engkau kelak berbahagia dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Semoga setelah hari ini tiada kesedihan yang menyentuhmu. Hanya bahagia padamu.

Sang Pemenang dan Sang Pecundang




Sang Pemenang selalu jadi bagian dari jawaban ;
Sang Pecundang selalu jadi bagian dari masalah;
Sang Pemenang selalu mempunyai program ;
Sang Pecundang selalu mempunyai alasan ;
Sang Pemenang  berkata : ” Marilah, kita kerjakan ini untuk Anda ” ;
Sang Pecundang berkata : ” Itu bukan pekerjaan saya ” ;
Sang Pemenang selalu melihat ada jawaban untuk setiap masalah ;
Sang Pecundang selalu melihat ada masalah untuk setiap jawaban ;
Sang Pemenang berkata : ” Mungkin ini sulit tetapi masih ada kemungkinan ” ;
Sang Pecundang berkata : ” Ini masih mungkin tetapi terlampau sulit ” ;
Ketika Sang Pemenang melakukan kesalahan, ia berkata : ” Saya keliru ” ;
Ketika Sang Pecundang melalukan kesalahan, ia berkata : ” Itu bukan kesalahan saya ” ;
Sang Pemenang membuat komitmen ;
Sang Pecundang membuat janji ;
Sang Pemenang mempunyai mimpi ;
Sang Pecundang mempunyai skema ;
Sang Pemenang berkata : ” Saya harus melakukan sesuatu ” ;
Sang Pecundang berkata : ” Sesuatu harus dilakukan ” ;
Sang Pemenang adalah bagian dari sebuah team ;
Sang Pecundang adalah pecahan dari team ;
Sang Pemenang melihat perolehan (gain) ;
Sang Pecundang melihat kesakitan (pain) ;
Sang Pemenang melihat peluang ;
Sang Pecundang melihat masalah ;
Sang Pemenang meyakini win-win solution ;
Sang Pecundang meyakini bagi mereka untuk menang seseorang harus kalah ;
Sang Pemenang melihat potensi ;
Sang Pecundang melihat masa lalu ;
Sang Pemenang seperti thermostat ;
Sang Pecundang seperti thermometer ;
Sang Pemenang memilih kata-kata yang akan diucapkan ;
Sang Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih ;
Sang Pemenang menggunakan argumentasi yang keras tetapi dengan kata-kata yang lembut ;
Sang Pecundang menggunakan argumentasi yang lemah tetapi dengan kata-kata yang kasar ;
Sang Pemenang bersikukuh untuk mempertahankan nilai-nilai tetapi berkompromi dengan hal-hal yang sepele ;
Sang Pecundang bersikukuh dengan hal-hal sepele tetapi berkompromi terhadap nilai-nilai ;
Sang Pemenang mengikuti filosofi empati : ” Jangan melakukan sesuatu kepada orang lain yang tidak kauinginkan orang lain perlakukan terhadap dirimu ” ;
Sang Pecundang mengikuti filosofi : ” Lakukanlah sesuatu sebelum orang lain melakukannya terhadap dirimu ” ;
Sang Pemenang membuat sesuatu itu terwujud ;
Sang Pecundang membiarkan sesuatu itu terjadi ;
Sang Pemenang mempunyai rencana dan bersiap-siap untuk menang. Kata kuncinya adalah persiapan.
Sekarang masalahnya adalah : ANDA TERMASUK PEMENANG (THE WINNERS) ATAU PECUNDANG (THE LOSERS) ?

Selasa, 27 Desember 2011

Pecundang sejati

Pemenang vs Pecundang

Dari buku “Kata-kata motivasi dosis tinggi” karangan William Tanuwidjaja..(tanpa ditambah-tambahi dan tanpa dikurang-kurangi)
Mungkin bisa jadi koreksi diri..
 Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban
  Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah

 Pemenang selalu punya program
 Pecundang selalu punya kambing hitam
 Pemenang selalu berkata,”Biarkan saya yang mengerjakannya untuk Anda”
 Pecundang selalu berkata,” Itu bukan pekerjaan saya.”
 Pemenang selalu melihat jawaban dalam setiap masalah
 Pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban
 Pemenang selalu berkata,”Itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa.”
 Pecundang selalu berkata,” Itu mungkin bisa, tapi sulit.”
Saat  pemenang melakukan kesalahan, dia berkata,”saya salah.”
Saat  pecundang melakukan kesalahan dia berkata,” itu bukan salah saya”
 Pemenang membuat komitmen-komitmen
 Pecundang membuat janji-janji
 Pemenang punya impian-impian
 Pecundang punya tipu muslihat
Pemenang berkata,” saya harus melakukan sesuatu.”
Pecundang berkata,”Harus ada yang dilakukan.”
 Pemenang adalah bagian dari tim
 Pecundang melepaskan diri dari tim
 Pemenang percaya pada menang-menang (win-win)
 Pecundang percaya, mereka harus menang orang lain harus kalah.
 Pemenang melihat potensi
 Pecundang melihat yang sudah lewat
Pemenang seperti thermostat- alat pengatur/pengimbang panas
Pecundang seperti thermometer
 Pemenang memilih apa yang merek a katakan
 Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih
 Pemenang menggunakan argumentasi keras dengan kata-kata lembut
 Pecundang menggunakan argumentasi lunak tapi dengan kata-kata yang keras
Pemenang berpegang teguh pada nilai-nilai, tapi bersedia berkompromi pada hal-hal remeh
Pecundang berkeras pada hal-hal remeh tapi mengkompromikan nilai-nilai
 Pemenang menganut filosofi empati, “Jangan berbuat kepada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain perbuat kepada Anda”
 Pecundang menganut filosofi,” Lakukan kepada orang lain sebelum mereka melakukannya kepada Anda”
 Pemenang membuat sesuatu terjadi
 Pecundang membiarkan sesuatu terjadi
Pemenang berencana dan mempersiapkan diri uintuk menang.
Kata kuncinya adalah persiapan…

 pemenang mencari keuntungan di setiap kesalahan
 pecundang hanya dapet melihat keuntungan tanpa melihat kesalahan
 pemenang selalu bermimpi/mempunyai impian
 pecundang selalu berhayal
lahir miskin bukan salah kita
tapi mati miskin itu salah kita

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates